Monday, December 8, 2008

Bila diri bercerita

Esok raya aidil adha... jutaan ummat islam menjalankan kewajipan di dalam rukun islam yang kelima... Moga-moga semua dikurniakan haji yang mabrur... Amin...

Tapi kenapa dengan diri malam ini terasa sedih dan sayu?? Perasaan ini tidak dapat diri sempurnakan dengan tulisan yang sebegini rupa... Mungkin diri tidak bernasib baik seperti sahabat-sahabat yang sedang khusyuk menjalankan amal ibadat di tanah haram saat dan ketika ini...

Tapi siapakah diri untuk mengeluh ketentuan yang telah ditetapkan ini?? Yakinkan diri, pasti terselindung ribuan hikmah di sebalik apa yang terjadi...

Sebenarnya keadaan dan situasi sebegini bisa terjadi bila terdengarkan gema laungan takbir... Sedih, sayu, pilu, rindu, kenang, sayang dan seribu satu macam lagi kesebakan menyerang perasaan, bagi diri yang berada dikejauhan...

Ya... Ada juga kedengaran suara-suara mengatakan... "Alaa... Raya haji je pun... Kalau raya puasa yea la jugak nak sedih-sedih..." Bagi diri yang mendengarkan ungkapan sebegitu, merasakan tidak relevan langsung bagi yang mengutarakan pandangan sedemikian...
Bukankah manusia diciptakan dengan ribuan bahkan jutaan perasaan dan fitrah yang berbeda?? Diri ini tidak mengambil kesah akan ungkapan kosong, selagi apa yang diri lakukan tidak melanggar syariat dan tidak pula menjadikannya sebagai adat... dalam menyambut hari kemenangan sekalian ummat...

-Buat insan yang diri amat cintai-

Mak... Abah... Dikesempatan kurniaan tuhan ini, dari jauh diri memohon ribuan kemaafan diatas segala perilaku yang telah diri perbuat dalam sedar dan tidak... Sungguh diri alpa dalam menunaikan tanggungjawab sebagai seorang hamba Allah, seorang anak, seorang pelajar dan seorang rakyat yang berusaha menempa tempat di mata dunia dan akhirat pada perlembahan subur bumi anbia' ini...

Sebenarnya... Sungguh diri ini rindu dan terkenang saat mak dan abah disisi dahulu... Diri ini hendak menangis... Tapi diri sedar... Bukan kanak-kanak lagi diri ini sekarang...

Mak... Abah... Diri tidak kesah jika wujud suara-suara mengatakan yang diri ini anak manja mak dan abah... Bahkan, diri ini suka dan seronok bila ada ungkapan yang mengatakan sebegitu... Terasa diri ini amat dekat bersama-sama mak dan abah...


Mak... Abah... Bukan kehendak diri untuk tidak menghubungi terus ke telefon bimbit mak dan abah di malam raya sebegini... Tapi... Wang belanja yang diterima menyebabkan diri ini tidak mampu untuk berbuat demikian...

Ya mak... Abah...
Disaat ini, diri terlalu merindui kelembutan suara mak... Kematangan suara abah... Tapi... Inilah diri disini sekarang... Dengan kerelaan, diri MENGORBANKAN kerinduan yang di saat ini sahabat-sahabat lain puas melepaskan kerinduan masing-masing bila terdengarkan suara insan kesayangan mereka... Tapi diri ini tidak kesah... diri sedar akan kondisi kita dimana... Diri pasrah, redho dan terima semua ketentuan yang tuhan kurniakan ini...

Diri juga amat sedar dan pasti, tidak pada diri ini juga mengalami situasi yang sebegini... Bahkan ada yang lebih susah dan sebak kisah mereka dari diri yang berpeluang untuk menterjemahkan perasaan diri disini... Khas buat tatapan mak dan abah yang amat diri cintai...
Akhirnya diri teringat akan ungkapan panjang berkenaan raya buat mak dan abah... Juga buat semua pengunjung yang diri hormati sekalian...

"Raya mengingatkan kita kepada fitrah yang mulia...
Pada satu amanah dan janji tuhan buat hambanya...
Jadi khalifah berbakti memakmurkan mayapada ini...
Dengan hukum-hukum tuhan dan perintahnya untuk semua...

Sudahkan tuhan dibesarkan didalam jiwa dan jua fikiran...
Pada lisan dan perbuatan didalam usaha dan gerak kerja...
Disuatu hari... disuatu hari raya...
Diribuan hari sepanjang usia...

Disini ujian bermula untuk menjadi hamba yang setia...
Disini sejarah bermula untuk menjadi khalifah yang waja...
Apakah tuhan telah dibesarkan disetiap masa, tempat dan suasana..."

1 comments:

fieqa said...

salam..

nice post..terharu membaca nye..
moge enta diberi kekuatan oleh Allah sepanjang melayari kehidupan di dunia y fana ini...

salam aidiladha 1429 H juge dr malaysia..

"daging2 dan darah binatang korban atau hadiah itu tidak sekali - kali akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepadaNya ialah amal yang IKHLAS yang berdasarkan TAQWA dari kamu. demikianlah Dia memudahkan binatang2 itu bagi kamu supaya kamu membesarkan Allah kerana mendapat nikmat ptunjukNya..dan sampaikanlah berita gembira kepada orang2 yang berusaha untuk kebaikan amalannya" (Al-Haj : 37)

sekadar perkongsian :)